Minggu, 04 April 2010

pola hubungan subjek dan predikat

Subjek dan predikat termasuk ke dalam unsur penyusun kalimat. Subjek merupakan unsur kalimat yang menunjukkan pelaku. Sedangkan predikat adalah bagian kalimat yang memberitahukan objek atau subjek dalam keadaan bagaimana.

1. Subjek

Subjek dapat berupa:

a) Kata benda atau kata yang dibendakan (frasa nominal)

Contoh:

Pertemuan itu ditunda sampai minggu depan. (Subjek : Pertemuan itu (kata benda)

Panasya sangat menyengat. (Subjek: Panasnya (kata keadaan yang dibendakan)

Mahasiswa yang pemalu itu memenangkan lomba melukis. (Subjek: Mahasiswa (frasa nominal))

b) Subjek disertai kata penunjuk yang ditempatkan antara subjek dan predikat, dan bahkan kata ganti penunjuk itu dapat bertindak menjadi subjek dalam kalimat.

Contoh:

Perhiasannya mahal. (Subjek: Perhiasaanya)

Itu perhiasan mahal. (Subjek: Itu)

c) Subjek berupa jawaban atas pertanyaan apa dan siapa yang.

Contoh:

Makalah itu saya serahkan.

Saya menyerahkan makalah itu.

d. Subjek ddapat didahului jkata tugas, yaitu kata depan dan kata penghubung, kecuali bahwa. Kata tugas ini berfungsi untuk memperluas kalimat.

Contoh:

Sudah kami ketahui bahwa ia tidak datang hari ini.

Telah terbukti bahwa dia mencuri.

Dari hasil laboratorium diketahui bahwa golongan darahnya adalah O.

e) Subjek dapat diberi keternagan pewatas yang.

Keterangan pewatas yang ditempatkan di belakang atau kelompok kata yang bertindak sebagai subjek.

Contoh:

Icuk Sugianto yang juara dunia bulu tangkis tahun 1983 kalah lagi nertanding dengan Yang Yang.

David Beckham yang mantan kapten tim sepak bola Inggris sedang menjalani operasi di Finlandia.

f) Subjek dapat dihilangkan dalam kalimat majemuk.

Contoh:

Mereka ingin pulang karena (mereka) sudah terlalu letih.

==> Mereka ingin pulang karena sudah terlalu letih.

.

2. Predikat

Predikat dapat berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau ajektiva, tetapu dapat pula nomina atau frasa nominal.

a) Predikat berupa kata (kata benda, katakerja, kata sifat, kata bilangan , dan kata depan) dan kelompok kata.

♣ Predikat berupa kata benda atau frasa nomna

Contoh: Mereka itu mahasiswa.

♣ Predikat berupa kata kerja atau frasa verba

Contoh: Dia datang menghadiri rapat itu.

♣ Predikat berupa kata sifat atau frasa ajektiva.

Contoh: Harga sepatu itu mahal sekali.

♣ Predikat berupa kata bilangan atau numerial.

Contoh: Jumlah penonton di stadium ini sekitar lima ribu orang.

b) Predikat itu merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana.

Contoh: Pertemuan itu kurang menarik.

c) Permutasian Predikat dengan Subjek.

Contoh: Dosen itu datang terlambat ==> Datang terlambat dosen itu.

d) Predikat dapat didahului kata keterangan as[ek atau modalitas.

Contoh: Orang itu (sudah, akan,belum, telah) menjadi wartawan terkenal di ibukota.

e) Peran predikat dalam kalimat.

♣ Pernyataan

Contoh: Pedagang itu anak seorang nelayan. (Predikat berupa frasa nominal)

♣ Perintah

Catatan penting untuk predikat yang berperan sebagai perintah:

→ Subjek dapat ditiadakan

→ Setiap kalimat diakhiri dengan tanda seru (!)

→ Dapat berupa kata kerja tan[a imbuhan seperti, pulang,pergi, gerak, dan tenang.

→ Partikel -lah mempertegas (kalimat) perintah.

→ Kata-kata seperti: ayo, silahkan, mari, oke, dilarang, jangan, dan harap memperhalus peran perintah menjadi ajakan, permohonan, dan larangan

Contoh:

Harap tenang!

Perhatikan baik-baik!

♣ Pertanyaan

Predikat yang berperan sebagai pertanyaan dinyatakan dengan intonasi menaik danmenurun serta tanda tanya(?) dalam kalimat tulis. Dalam peranya ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

→ Semua kelas kata atau frasa yang menempati predikat dapat menyatakan pertanyaan seperti terlihat dalam sebuah contoh

→ Partikel -kah dapat ditambahkan sebagai penekanan. Contoh: Marahkah dia?

→ Dengan merubah intonasi, yaitu intonasi menaik atau menurun. predikat pernyataan dapat menjadi predikat pertanyaan.

Contoh: Dia ke sini kemarin (Pernyataan). ===> Dia ke sini kemarin? (Pertanyaan)

→ Kata tanya seperti apa, siapa, bagaimana, mengapa, di mana, kapan dapat ditambahkan dan intonasi kalimat akan menurun.

Contoh: Apa isi surat itu?

.

3. Hubungan Subjek dan Predikat dengan Teori Himpunan

Keterangan: S = Subjek P = Predikat

Dari gambar Euler di atas, maka hubungan Subjek dan Predikat adalah:

Gambar (I) menyatakan bahwa subyek identik dengan P (sama kedudukan).

Bentuk: S = P ( S adalah P).

Contoh : Semua manusia adalah makhluk sosial.

Gambar(II) menunjukkan bahwa Subjek tidak memiliki hubungan dengan Predikat.

Bentuk: Tidak ada S yang P.

Contoh: Tidak ada cacing yang bernapas dengan paru-paru.

Gambar(III) menyatakan bahwa Subjek merupakan bagian dari Predikat atau sebagian dari Predikat adalah Subjek.

Bentuk: Semua S adalah P.

Contoh: Semua kerbau adalah binatang.

Gambar(IV) menyatakan bahwa sebagian dari Subjek adalah Predikat.

Bentuk: Beberapa S = P.

Contoh: Beberapa manusia jenius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar